Training of Trainer | Mitigasi Risiko Dampak Perubahan Iklim dan Gejala Heat Stroke

UNSERA Gelar Pelatihan "Overview of Climate Change (Heat Stroke & Health)"

Serang, (25/09) - Universitas Serang Raya (UNSERA) bersama National University of Singapore (NUS) dan Hong Kong Metropolitan University (HKMU) menyelenggarakan program pelatihan bertajuk "Training of Trainer Programme on 'Overview of Climate Change (Heat Stroke & Health)'". Program ini dipimpin oleh Dr. Sheena Ramazanu, Assistant Professor dari Hong Kong Metropolitan University, serta Ms. Nurul Amanina Hussain, Research Associate dari Duke-NUS Medical School, Singapura. Pelatihan ini dilaksanakan di Universitas Serang Raya, Serang, pada Rabu (25/09).

Rektor UNSERA, Dr. H. Abdul Malik, M.Si, menyambut baik program ini. “Kolaborasi ini adalah salah satu wujud nyata UNSERA dalam berkontribusi pada isu-isu global, termasuk perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.”

Dr. Ing. Farid Wajdi, M. Sc selaku ketua LPPM Universitas Serang Raya menyampaikan. “Kolaborasi ini sangat bermanfaat, baik untuk masyarakat maupun akademisi. Edukasi terkait perubahan iklim dan kesehatan menjadi langkah penting dalam memberdayakan masyarakat menghadapi risiko nyata seperti heatstroke”.

Lebih lanjut, salah satu mahasiswa yang ikut, Hafita menyampaikan kesannya terhadap program ini.

"Program ini telah membuka mata saya tentang pentingnya aksi nyata terhadap perubahan iklim. Penanaman pohon dan edukasi yang interaktif telah memberikan saya pengalaman berharga dalam memahami dampak lingkungan dan kesehatan, serta memotivasi saya untuk ikut serta dalam upaya mengatasi perubahan iklim." ujarnya.

Programme on “Overview of Climate Change (Heat Stroke & Health)” telah menunjukkan hasil positif dengan meningkatkan kesadaran Dosen dan mahasiswa mengenai perubahan iklim dan pencegahan heatstroke, serta membangun solidaritas antara institusi pendidikan dan masyarakat. Kolaborasi antara UNSERA, NUS, dan HKMU telah terbukti efektif dalam memberikan edukasi tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, terutama di sektor pertanian yang sangat terdampak. Program ini diharapkan untuk terus berlanjut dan diperluas untuk memberikan dampak yang lebih besar pada komunitas yang rentan.